Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu alat kedokteran yang berfungsi sebagai alat pemeriksaan dengan menggunakan ultrasound atau gelombang suara yang dipancarkan oleh tranduser. Hasil dari USG adalah terlihatnya pencitraan atau gambar dari organ-organ yang akan diperiksa. Gambara atau citra ini terjadi akibat terjadinya transfer energi antara satu titik dengan titik lainnya dengan aplikasi gelombang suara. Gelombang suara dihasilkan dari kristal-kristal pada suatu alat yang disebut tranduser atau probe. USG dapat digunakan pada semua pemeriksaan organ, kecuali organ yang tertutup udara (paru-paru) dan organ yang tertutup tulang. Salah satu aplikasi dari USG bidang kedokteran hewan yang saat ini banyak digunakan adalah untuk membantu dokter hewan mendiagnosa kebuntingan.
Jenis-jenis USG dalam Pemeriksaan Kebuntingan
USG 2 Dimensi
USG 2 D akan menghasilkan gambar datar yang tidak terlalu jelas karena hanya dapat melihat
pada 1 sisi. USG 2 D umum digunakan oleh praktisi hewan kecil untuk mendiagnosa kebuntingan. USG 2 D dapat digunakan untuk melihat organ-organ internal, melihat gerakan fetus, mengukur panjang fetus, serta mengetahui prediksi kelahiran. USG 2 D juga dapat digunakan untuk mendeteksi kelainan pada fetus.
USG 3 Dimensi
USG 3 D menghasilkan gambar 3 dimensi yang lebih detail sehingga gambarannya lebih mudah
dimengerti oleh klien. USG 3 D dapat digunakan untuk melihat lebih detail tentang anatomi fetus dan kelainan pada fetus.
USG 4 Dimensi
USG 4 D biasa juga disebut SD live atau realtime. USG 4 D merupakan USG yang paling
canggih dibanding dengan USG 2 atau 3 D karena USG 4 D dapat menghasilkan gambar 3 D yang lebih detail, akurat, dan tampak seperti aslinya. Melalui pencitraan dengan USG ini akan terlihat jelas gerakan fetus. USG 4 D ini juga dapat mendeteksi adanya abnormalitas yang terjadi peda fetus. USG 3 D dan 4D jarang sekali digunakan oleh praktisi kedokteran hewan, namun sudah sangat familiar dibidang kedokteran manusia.
Color flow doppler merupakan salah satu mode dalam pemeriksaan USG yang memiliki fungsi untuk mengetahui ada atau tidaknya aliran darah dalam bagian yang diperiksa. Efek doppler akan mengisi gambaran pembuluh darah dan menunjukan arah aliran darah yang mengalir pada pembuluh darah. Intepretasi warna biru adalah darah mengalir menjauhi tranduser, sedangkan warna merah adalah darah mengalir menuju tranduser. Melalui mode ini, dapat diketahui apakah fetus yang dikandung hidup atau mati.
Studi Kasus
Keterangan gambar
Gambar A : Kebuntingan hari ke-28, teramati adanya 1 embrio yang hidup (panah A) dan 1 embrio
yang tidak jadi yang sedang mengalami resopsi (panah B)
Gambar B dan C : Kebuntingan hari ke-47, taramati bentukan fetus yang semakin jelas. Gambar C
teramati tengkorak fetus (panah A)
Gambar D : Kebuntingan hari ke-52, teramati mulai adanya tahapan involusi uteri (panah A). Pada
hari ke 62 anjing melahirkan
Refrensi:
Domoslawska. A., Jurczak. A., Janowski. T. 2011. A one-foetus pregnancy monitored by
ultrasonography and progesterone blood levels in a German Shepherd bitch: a case report.
Veterinarni Medicina. 56(1): 55 – 57.
Integra Newsletter. 2016. Ultrasonografi. Diakses dari www.integra.co.id pada tanggal 26 November
2020.
Noviana. D. 2020. Introduction to ultrasound: physic, transducers, knobology, and ultrasound artifacts.
IPB University
Senin – Minggu : 09:00 – 21:00 WIB
Lisa Pet © All rights reserved Copyrights 2022