


Meskipun lincah, kucing tetap membutuhkan perawatan medis ahli. #SerahkanPadaAhlinya
Apakah Sobat LISA pernah mendengar ucapan, “Tenang saja, kucing punya 9 nyawa“? Ungkapan ini begitu melekat di masyarakat, seolah-olah sahabat berbulu kita ini memiliki kekuatan super untuk lolos dari maut berkali-kali. Sebagai dokter hewan yang setiap hari berinteraksi dengan keunikan dan kerentanan mereka, saya ingin mengajak Sobat LISA menelusuri kebenaran di balik mitos legendaris ini. Mari kita bedah bersama dari sudut pandang sains, anatomi, dan perilaku.
Di sisi lain Mitos ini bukanlah isapan jempol modern. Akar kepercayaannya bisa dilacak hingga ke zaman Mesir Kuno, di mana kucing dipuja sebagai makhluk suci yang memiliki hubungan dengan dewa-dewi. Angka sembilan sendiri sering dianggap sebagai angka mistis yang melambangkan kesempurnaan dan ketahanan dalam banyak kebudayaan. Kombinasi antara status agung kucing dan simbolisme angka sembilan inilah yang melahirkan legenda “sembilan nyawa“.
Tentu saja, secara biologis, kucing hanya memiliki satu nyawa, sama seperti makhluk hidup lainnya. Namun, mereka dianugerahi serangkaian adaptasi fisik dan insting luar biasa yang membuat mereka terlihat “ajaib” dan sanga
t tangguh dalam bertahan hidup. Inilah “fakta” di balik mitos tersebut:
Inilah “kekuatan super” utama kucing. Ketika jatuh dari ketinggian, kucing memiliki kemampuan bawaan yang luar biasa untuk memutar tubuhnya di udara. Menggunakan mata dan telinga bagian dalam

sebagai sensor keseimbangan, mereka akan memutar kepala, kemudian tulang belakang yang sangat fleksibel, dan terakhir kaki mereka untuk memastikan mendarat dengan posisi sempurna (bertumpu pada keempat kakinya).
Kucing bukanlah makhluk yang ceroboh. Mereka adalah predator sekaligus mangsa di alam liar.
Walaupun memiliki semua kehebatan ini, kucing TETAPLAH MAKHLUK YANG RENTAN. Refleks dan anatomi mereka memiliki batas. Jatuh dari ketinggian yang terlalu rendah tidak memberi mereka cukup waktu untuk memutar tubuh. Sebaliknya, jatuh dari ketinggian yang terlalu ekstrem (high-rise syndrome) dapat menyebabkan cedera fatal pada rahang, paru-paru, dan organ dalam, meskipun mereka mendarat dengan kakinya.
Mereka juga rentan terhadap:

Mitos sembilan nyawa bisa berbahaya jika membuat kita lalai terhadap keselamatan mereka. Menganggap kucing akan selalu baik-baik saja adalah sebuah kesalahan. Tugas kita sebagai pemilik yang bertanggung jawab adalah memastikan satu-satunya nyawa yang mereka miliki dapat dijalani dengan sehat, aman, dan bahagia. Di Lingkar Satwa Animal Care, kami percaya bahwa perawatan terbaik datang dari pemahaman mendalam terhadap setiap aspek kehidupan hewan kesayangan Sobat LISA, dari fisik hingga perilaku. Jangan menunggu hingga “nyawa kedelapan” mereka terpakai. Ketika Sobat LISA melihat ada yang tidak beres atau sekadar ingin memastikan si manis dalam kondisi prima, #SerahkanPadaAhlinya.
Kami di Lingkar Satwa Animal Care siap menjadi partner Sobat LISA dalam memberikan perawatan terbaik, mulai dari:
Sebagai kesimpulan, harus diingat bahwa kucing Sobat LISA tidak memiliki nyawa cadangan. Mereka hanya memiliki Sobat LISA. Mari kita jaga anugerah terindah ini dengan memberikan yang terbaik. #YourPetBuddies #SerahkanPadaAhlinya
Penulis : drh. Sancaka Chasyer Ramandinianto, M.Si.
Ingin melihat berbagai artikel tentang kesehatan hewan atau fakta hewan lainnya ? Kunjungi Petikel by Lingkar Satwa Animal Care
Kunjungi Kami di :
Lingkar Satwa Animal Care Gubeng (Jl. Sumatra No 31L, Surbaya | +62 811-3273-223)
Lingkar Satwa Animal Care Kedurus (Jl. Mastrip No 37, Surabaya | +62 811-3449-800)